Minggu, 02 Mei 2010

Jabat Tangan :: Penentu Sukses Interview


Sudah diakui secara luas bahwa kesan-kesan pertama merupakan faktor yang diperhitungkan dalam sebuah proses wawancara kerja. Namun, sebuah survei baru menunjuk hal yang lebih spesifik, bahwa jabat tangan yang salah bisa membuat kesempatan seorang kandidat untuk mendapatkan pekerjaan impiannya melayang.

Sepenting itukah jabat tangan pertama pada saat wawancara kerja?

Sebuah studi akademik yang dilakukan oleh Universitas Iowa, AS menyimpulkan bahwa jabat tangan yang mantap dan kuat sangat penting sebagai bagian dari sukses seseorang melewati tahap wawancara dalam proses rekrutmen. Sebaliknya, jabat tangan yang dingin dan ragu-ragu bisa mengakhiri interview bahkan sebelum dimulai.

Ditegaskan, jabat tangan bahkan lebih penting dibandingkan dengan pakaian atau pun penampilan fisik, sebagai bahan pertimbangan keseluruhan bagi pewawancara.

“Kita sudah sering mendengar bahwa para pewawancara membuat keputusan atas kandidat pada menit pertama atau kedua, meskipun wawancaranya sendiri bisa tetap berlangsung bermenit-menit,” ujar Profesor Bisnis yang memimpin studi tersebut Greg Stewart.

“Kami menemukan bahwa kesan pertama itu dimulai dengan jabat tangan, yang itu akan mempengaruhi proses wawancara selanjutnya,” tambah dia.

Studi ini merupakan yang pertama kali mengungkap pentingnya jabat tangan dalam proses wawancara kerja. Dijelaskan, jabat tangan menjadi penting karena itu salah satu dari sedikit hal yang secara cepat bisa mewakili individualitas seseorang.

“Para pencari kerja biasanya menyiapkan diri bagaimana menghadapi wawancara, dari soal sikap bicara sampai penampilan sehingga mereka rata-rata tampak sama,” papar Stewart.

“Nah, dalam hal ini, jabat tangan menjadi sesuatu yang mungkin lebih individual dan khas sehingga lebih mengkomunikasikan sesuatu, sedangkan pakaian atau penampilan fisik tidak (bicara apa-apa).”

Survei menemukan, mereka yang memiliki skor tinggi dalam hal jabat tangan adalah orang-orang yang terlihat memiliki sifat-sifat yang lebih terbuka. Itu artinya, mereka juga cenderung lebih “supel”, punya kontak mata yang kuat dan keterampilan-keterampilan sosial lainnya.

“Jabat tangan merupakan salah satu petunjuk non-verbal pertama yang kita tangkap dari keseluruhan personalitas seseorang, dan kesan itulah yang kita kita,” simpul Stewart.


http://www.resep.web.id/career/jabat-tangan-penentu-sukses-interview.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar