Jumat, 23 April 2010

Konsekuensi Jadi Bos


Diam-diam Anda dan seorang teman mengeluh, "enak ya jadi bos, kerjaan ongkang-ongkang kaki doang nggak ngapa-ngapain dan bisa foya-foya setiap hari..." Sambil menarik nafas panjang lamunan Anda melambung tinggi dan membayangkan jika diri Anda yang menjadi bos, maka Anda akan naik Volvo Silver seperti milik si Edward Cullen, punya salon pribadi dan baju bermerk, laundry khusus yang tidak akan membuat baju kusut dan usang, handphone tercanggih yang berkilau dengan chasing khusus buatan Italia, sepatu seharga sepeda motor yang membuat setiap orang membelalakkan mata, dan semua hal yang dimiliki putri impian dalam angan Anda.

Setidaknya itulah dambaan dan bayangan Anda ketika Anda menjadi bos nanti. Hmmm... tetapi tunggu dulu, karena sebenarnya bayangan Anda tentang yang enak-enak tadi tak sepenuhnya benar lho!

Lihat saja sederetan duka saat menjadi bos, duka yang tak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Dan saat Anda tahu, Anda akan berpikir lagi untuk menjadi seorang bos.

1. Di samping tanggung jawab yang sangat besar, si bos selalu menjadi target sasaran banyak orang. Baik yang ingin memberikan laporan, ingin mencari kerja, ingin meminjam uang modal, sales mobil, sales rumah, sales kartu kredit sampai pegawai pajak. Oh bayangkan saja jika setiap hari Anda diganggu orang-orang itu, bagaimana tidak gemas dan sebal jika Anda terus-menerus diganggu?

2. Setiap hari Anda akan dibuat bingung oleh puluhan bahkan ratusan email yang siap menunggu jawaban dari Anda. Apalagi semua berstatus 'Urgent', bayangkan saja jika semua mengirimkan bersamaan dan minta segera dijawab secepat mungkin, bisa keriting jari-jari kita membalas semua email tersebut, ya kan?

3. Tak pernah berharap menjadi miss ring-ring, ada saja telepon masuk dengan alasan ini itu yang berusaha mengganggu Anda. Entah itu dari rekan, atau dari klien, atau bahkan dari sekretaris Anda yang mengingatkan jadwal meeting Anda.

4. Susahnya lunch di pinggir jalan

Nah yang satu ini terkadang membuat Anda tidak nyaman. Ada kalanya Anda juga ingin mencicipi jajanan di pinggir jalan yang tampaknya lezat dan menarik. Tetapi lagi-lagi Anda diingatkan akan status Anda saat ini sebagai atasan, yang tentunya harus menjaga image. "Masa bos PT. S tapi makannya di warteg sih?" nah Anda tentu tak mau dengar hal itu kan?

5. Anda dituntut untuk tampil sempurna

Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki harus sempurna setiap hari, padahal adakalanya kita sedang malas dandan dan ingin tampil apa adanya. Hmm... ini tidak akan pernah boleh terjadi, semua mata memandang Anda, sebagai atasan Anda harus bisa memberikan teladan. Jadi kapanpun di manapun Anda harus rapi dan cantik.

6. Lupakan urusan berhemat dan tabungan

Status bos belum tentu berarti Anda selalu dikelilingi banyak uang. Sadarkah Anda saat menjadi bos, secara otomatis kita ditunjuk untuk menjadi orang yang paling bertanggung jawab, apalagi soal urusan uang. Bayangkan saja berapa banyak kado Natal yang kita keluarkan untuk masing-masing pegawai? Atau amplop THR yang memang wajib dibagikan pada karyawan. Atau pada saat keluar di acara bisnis dan diharuskan menjamu karyawan dan rekan bisnis. Bukan niatan untuk pelit sih, tetapi bisa dilihat kan, banyak sekali pengeluaran tak terduga yang sepertinya akan lebih besar dari pengeluaran bulanan Anda.

7. Susahnya percaya orang lain

Di mata Anda sebagai bos, Anda akan lebih sulit menilai seseorang itu jujur atau tidak, tulus atau tidak, setia atau tidak, karena Anda tampil sebagai bos dan karyawan akan selalu berusaha tampil sempurna di depan Anda. Kerugiannya Anda tidak akan bisa menilai suatu hal yang benar-benar alami, karena semuanya pasti hanyalah rekaan yang bertujuan untuk membuat Anda puas dan senang.

8. Tidak aman

Belum lagi jika pesaing usaha Anda tiba-tiba sakit hati dan ingin membuat Anda celaka. Eit ini tidak hanya terjadi di sinetron-sinetron saja lho, tetapi terkadang inilah kejamnya persaingan bisnis, ada saja yang ingin membuat Anda tumbang, kalah dan terpuruk.

9. Tidak pernah tidur nyenyak

Bagaimana bisa tidur nyenyak jika di dalam benak Anda hanya ada cara bagaimana supaya bisnis Anda maju. Tentunya hampir 24 jam Anda akan selalu memutar otak agar selalu maju selangkah dari hari kemarin. Dan tentunya karena terlalu banyak berpikir Anda malah tidak bisa tidur tenang bukan?

10. Liburan hanya mitos

Jadi bos belum tentu bisa bebas berlibur dan menikmati waktu. Justru saat menjadi bos Anda harus lebih cermat memeriksa pekerjaan setiap bawahan Anda, siapa tahu ada yang masih terlewat dan perlu diperbaiki.



www.kapanlagi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar