Jumat, 23 April 2010

Saham : HALAL dan Menguntungkan


“Bukankah prinsip tersebut sesuai syariah? Maka tak perlu ragu, apalagi setelah ada legalisasi halal dari MUI yang menyatakan transaksi saham itu halal,” tegas Erry sambil mengingatkan dasarnya harus dipahami bahwa membeli saham sama dengan menaruh modal pada perusahaan yang kita percaya memiliki.

Tak benar anggapan bahwa berinvestasi dalam bentuk pembelian saham itu haram. Karena prinsip pasar modal sangat islami yaitu memaki cara bagi hasil, di mana orang membeli saham setelah perusahaan untung maka pembeli mendapat untung [deviden]


Bursa Syariah
Bagi masyarakat muslim ada berita menggembirakan karena Bursa Efek Jakarta sejak tahun 2006 sudah membuka bursa saham syariah. Syariah capital market ini anggotanya adalah perusahaan-perusahaan yang beroperasi secara syariah.

“Anda bisa memilih berbagai saham syariah yang kini sudah lebih 200 jenis saham dan 30 saham lainnya sudah masuk Jakarta Islamic Index. Jumlah itu terus bertambah,” kata sarjana Akuntansi UI ini, sambil mengingatkan bahwa semua perusahaan ini sebelumnya harus memenuhi standar syariah dari Dewan Syariah Nasional dan diseleksi oleh Komite Syariah.

Meski belum populer namun Erry optimis bursa saham syariah akan disambut masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Ia membeberkan fakta di mana banyak masyarakat yang berinvestasi dalam MLM dan investasi lain. Bahkan karena tak sabar dan ingin cepat kaya mereka tak berhati-hati dan trejebak dalam perusahaan yang berkedok MLM dan akhirnya rugi karena modalnya dibawa kabur. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat kita sangat suka berinvestasi. “Nah, BEJ berusaha memberikan jalan investasi yang baik dan aman dengan berbagai pilihan produk.”

Bagaimana dengan partipasi masyarakat pada bursa? Dibandingkan dengan jumlah penduduk 200juta maka partisipasi masyarakat pada bursa saham masih sangat kecil. Saat ini baru ada 600.000 account member. Bandingkan dengan Singapura dengan 4,5juta penduduk memiliki 1,5juta account, dan Malaysia dengan 21juta penduduk punya 3,5juta.

Sebagai gambaran pasar modal syariah, yang paling maju justru terjadi di Inggris. Di mana pemahaman syariah masyrakat lebih moderat. Masyarakat muslim Indonesia pun tergolong moderat terutama yang di perkotaan.

“Saya yakin potensi kita sangat besar. Kalau Inggris saja maju mengapa kita tidak bisa?” retorisnya. Optimisme itu pun dilatari juga oleh fakta bahwa jaminan simpanan di bank pun kini terbatas sampai 100juta, bunga deposito juga turun dan tinggal satu digit, belum lagi inflasi. Jadi berharap keuntungan pada saham cukup realistis. Untuk itulah Erry berharap di tahun-tahun mendatang masyarakat akan lebih banyak menginvestasikan uangnya ke saham.

Keuntungan
Ada dua keuntungan dalam investasi saham; pertama capital gain [keuntungan hasil selisih jual beli saham]. Misalnya kita beli Rp2.000 kemudian dijual Rp2.500, selisih Rp500 adalah keuntungan [capital gain]. Keuntungan ini semakin besar bila saham yang kita miliki semakin banyak.

Kedua; devide3n yaitu pembagian keuntungan dari perusahaan kepada seluruh pemegang saham.

Sebagaimana investasi lain ‘main’ saham pun ada resikonya; pertama capital loss di mana kita menjual saham di bawah harga saat kita beli. MIsalnya saat beli Rp2.500 kemudian harga saham perusahaan itu menurun lalu dijual dengan harga Rp2.400, maka kita rugi Rp100. Kedua; perusahaan dilikuidasi karena dinyatakan bankrut oleh pengadilan. Meski kemungkinan ini sangat kecil, namun hal ini harus diketahui.

Tips Bagi Pemula
Untuk masyarakat yang baru berinvestasi saham, Erry menyarankan agar membeli Reksadana. “Dengan reksadana, uang kita dikelola oleh manajer investasi yang bagus dan ahli dalam bidangnya. Mereka akan mengelola uang kita untuk mendapat keuntungan.”

Reksadana juga tak mengharuskan kita memantau perkembangan perusahaan setiap saat. Dengan demikian tugas kita memantau prusahaan dan membaca prospek diambil alih oleh manajer investasi. Investasi reksadanapun tidak mahal, bisa dimulai dengan Rp200.000 – sampai tak terbatas. Semakin besar jumlah dana yang diinvestasikan semakin besar peluang untungnya.

Untuk yang akan berinvestasi saham langkah pertama adalah berhubungan dengan pialang yang mewakili perusahaan efek di kantor BEJ. Di sana akan dilayani kebutuhan pembelian dan penjualan saham. Pada dasarnya tidak ada minimal danan dan jumlah pembelian saham. Jumlah saham yang diperjualbelikan disebut lot [satu lot = 500 lembar saham]. MIsal harga saham PT. NooR Rp2.000, maka dana minimal untuk mmbeli 1lot menjadi [500xRp2.000] sejumlah Rp1.000.000. Semakin banyak dana yang diinvestasikan semakin besar pula kemungkinan keuntungan yang diperoleh.

Erry memberi saran agar aman dan untung maka pilihlah saham-saham bluechip, saham perusahaan yang bagus. Seperti perusahaan telekomunikasi, Telkom, atau perusahaan yang produknya banyak dibutuhkan masyarakat. Jangan masuk saham yang beresiko tinggi.

Nah, bagi Anda yang tak berani mengambil resiko kerugian dari perdagangan saham bisa memilih membeli surat obligasi pemerintah. Pilihan investasi ini di samping sangat aman dan hanya beresiko bila pemerintah mengalami kebankrutan.

Untuk menjadi nasabah perusahaan efek ternyata mudah. Seperti Anda membuka rekening bank saja, Anda tinggal membuka rekening di satu atau beberapa perusahaan efek. Anda tinggal memasukkan data nama, alamat, nomor telepon,dan data lain. Penting untuk kita memahami perjanjian karena itu termasuk hak dan kewajiban. Setelah itu Anda menjadi investor.


http://keuangankeluarga.com/investasi/saham-itu-halal-menguntungkan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar