Sabtu, 17 April 2010

Tips Menunda Kehamilan


Tidak semua pasangan suami istri yang baru nikah langung menginginkan anak. Mungkin karena pendidikan yang belum selesai, kondisi kesehatan calon ibu atau karena hal lainnya. Perencanaan dan pemilihan cara menunda kehamilan yang cocok, aman dan sehat merupakan faktor yang penting.

Setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Untuk itu dalam memilih metode menunda kehamilan sebaiknya didiskusikan dengan matang bersama pasangan, kalau perlu konsultasikan dengan dokter Anda.

Berikut adalah beberapa metode dalam menunda kehamilan :

KB ALAMI, metode ini tidak menggunakan peralatan tertentu. KB alami meliputi :


Sistem Kalender, yaitu metode menghitung dan prediksi masa subur. Hubungan sex dilakukan saat istri diyakini sedang tidak dalam masa subur. Cara ini memerlukan perhitungan yang tepat, karena salah dalam perhitungan akan terjadi kegagalan dalam menunda kehamilan.


Penarikan penis sebelum terjadi ejakulasi, cara ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa saja keluar sebelum orgasme. Selain itu memerlukan pengendalian diri yang tinggi, karena terlambat beberapa detik saja akan terjadi kegagalan.


KONTRASEPSI MEKANIK, sifatnya sebagai pelindung, mencegah bertemunya sperma dengan sel telur dalam rahim. Kontrasepsi ini menggunakan alat yang melekat di tubuh. Kontrasepsi ini meliputi :


Kondom. Fungsinya adalah untuk menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Kelebihannya, kondom dapat dibeli dengan mudah di apotik, serta mudah untuk digunakan serta memperkecil tertularnya penyakit kelamin.
Kekurangan, tidak semua orang cocok dengan kondom, misalnya karena alergi karet sehingga bisa berbahaya pada alat kelamin. Jika tidak benar memakainya kodom dapat juga bocor karena bahannya yang tipis.


Femindom. Alat seperti kondom, tetapi dipakai oleh perempuan. Terbuat dari karet dan agak tebal. Fungsinya sama dengan kondom. Femindom kurang praktis dan agak susah memakainya, karena jika kurang tepat akan menggangu kenyamanan. Harganya juga lebih mahal dibanding kondom laki-laki.


Spiral. Dalam istilah kedokteran adalah IUD (intra uterin device) alat kontrasepsi rahim. Bentuknya kecil dan banyak macamnya. Alat ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat dan akan menimbulkan reaksi yang mencegah bersarangnya sel telur yang dibuahi di dalam rahim. Bisa bertahan 2 sampai 5 tahun, tergantung jenis dan dapat dibuka sebelum waktunya jika seseorang pingin hamil lagi. Setiap bulan setelah selesai haid, pemakai spiral harus memeriksanya, caranya dengan merapa benang yang ada pada alat kontrasepsi tersebut di mulut rahim. Jika benang masih teraba, berarti masih aman. Tetapi kalau tidak, bisa saja lepas kedalam rahim atau keluar karena terbawa darah haid, menggunakan spiral lebih praktis ketimbah alat kontrasepsi lain.


Spermisida. Alat ini merupakan senyawa kimia untuk melumpuhkan atau membunuh sperma. Bisa berbentuk busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah 5-10 menit, hubungan seksual baru dapat dilakukan.


KONTRASEPSI HORMONAL, kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan progestron. Selain dapat mengeluarkan sel telur dari indung telur, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur. Mancam-macam alat kontrasepsi ini adalah :


Pil. Khasiatnya meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping dan meminimalkan keluhan. Diminum setiap hari secara teratur denga sistem 28 atau 22/21. Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil setiap hari kemudian dihentikan selama 7-8 hari supaya menstruasi. Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui penilaian pola menstruasi. Perempuan yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil kb dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan perempuan dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil dengan efek estrogen rendah.
Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.
Kerugian penggunaan pil secara teratur dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium, berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam, dan bisa saja lupa minum.

Suntik. Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan, ada juga yang setiap 3 bulan, setiap 10 minggu, dan setiap bulan.
Kelebihan, tidak mengganggu produksi asi. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
Jika tidak dikontrol dapat menyebabkan obesitas karena nafsu makan meningkat. Lapisan lendir rahim juga menjadi tipis sehingga haid sedikit atau tidak haid sama sekali.


Susuk. Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.


KONTRASEPSI PERMANEN, kontrasepsi ini biasanya dipilih dengan alasan jumlah anak yang dimiliki sudah cukup. Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk lelaki dan tubektomi untuk perempuan). Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada lelaki dan saluran telur pada perempuan, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.

Nah, mau pilih yang mana ? Kalapun ternyata setelah memilih salah satu metode diatas masih juga hamil, lebih baik disyukuri karena anak adalah titipan Tuhan. :)


http://www.tipskeluarga.com/2008/12/03/tips-menunda-kehamilan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar